Thursday 7 July 2011

abu-abu

Kami berjalan bersama. Kedua tangan kami berhimpitan satu sama lain. Saat itu ingin sekali kuraih jari kelingkingnya yang meminta kugenggam. Tapi aku menarik keinginan itu.

“Hei! Sudah punya pacar baru?” kata seorang temannya sambil menunjuk ke arahku.
Aku berusaha menatap mukanya. Dia hanya tersenyum ke arah temannya itu tanpa berkata apapun.
Lalu ia menatapku dan melihat ke depan lagi. Kali ini, ia berjalan sebentar, dan berhenti. Ia berjalan ke arahku yang sempat terdiam.

Ia tersenyum, meraih tanganku, lalu berkata lagi, “Ya ini baru benar, Nak.”
Dan kami pun berjalan dalam diam. Ayah tidak mengatakan apapun.

No comments:

Post a Comment