Thursday 18 August 2011

selalu kata itu yang bisa diucapkan seorang saya ketika meragukan cinta itu apa..
saya tidak mau di cap sebagai seorang pencemburu tapi bagaimana,
lebih baik saya yang tersakiti lagi daripada dia salah sangka

bukankah terkadang lebih baik bungkam dan membiarkan apa yang ada menyakiti kita
kenapa harus selalu saya yang mencoba mengerti orang lain?
kenapa harus saya yang selalu bisa mengerti?
kapan kamu bisa?

saya meminta berberapa kali, tapi tidak pernah diberi

memang benar kata seorang teman, terkadang tidak cukup memberikan satu isyarat
tapi kenapa teman saya itu bisa, sedangkan kamu tidak?

haruskah saya diam dalam kebungkaman? menangis dalam hati?

Tuesday 16 August 2011

bukan aku kalau tidak tahu tentang kamu.

*mengerikan tapi itu benar.

Saturday 6 August 2011

Kalau Tuhan menciptakan rasa yang indah sekaligus sakit, itu adalah rindu.

bosan

bosan untuk bermain kata-kata
bosan untuk dipermainkan kata-kata

bosan untuk selalu mengajak
bosan unuk selalu disia-siakan yang terajak

bosan untuk menyenangkan
bosna untuk dikecewakan yang disenangkan

bosan untuk selalu memahami
bosan untuk menyamakan paham dengan yang terpahami

bosan untuk menyatakan
bosan untuk selalu menunggu pernyataan dari yang dinyatakan

bosan untuk berpikir
bosan untuk tidak diketahui yang terpikirkan

bosan untuk resah
bosan untuk tidak diketahui keresahannya

bosan untuk selalu teratur
bosan untuk berusaha memahami keteraturan

bosan untuk disamakan
bosan untuk menjadi sama


bosan menjadi aku
yang selalu bosan.
lebih baik bermimpi bertemu kamu daripada terbangun sia-sia.


kali ini benar. mimpi lebih indah dari kenyataan. ketika apa yang ada justru apa yang kita hindari.

Thursday 4 August 2011

se-andai-nya

Seandainya ada yang mencoba untuk menyelami pikiran
Kata-kata ada untuk dimaknai dan dimengerti bukan hanya untuk dibaca lalu ditinggalkan

Seandainya kita terbiasa untuk membaca semuanya dahulu
Kata-kata tidak bisa dimaknai sepotong-sepotong, dia utuh ketika ada kalimat

Seandainya aku kamu
Kata-kata akan kubaca dahulu, untuk menyelami pikiranmu

takut

salahkah jika seorang pencinta memiliki banyak pertanyaan?
ribuan bahkan..
tentang sesuatu yang kita punya sekarang,
tapi kita tidak tahu, nanti

adakah rasa ini tetap sama nanti?
adakah dia saat aku benar-benar membutuhkan seseorang untuk menopangku?
adakah dia saat aku ingin bercanda, mengolok-olok dia berdasarkan cinta?
adakah dia saat aku hanya ingin melihatnya saja, mendengar suaranya, melihat senyumannya, mendekap aroma tubuhnya, mengenggam tangannya?
adakah dia saat aku bangun dan mengatakan bahwa ia sayang aku?

adakah semua ini tetap sama?
tahun demi tahun?

aku hanya ingin kamu, cuma kamu
kalau bisa hanya kamu, tidak mau yang lain lagi
tidak mau hati ini berpijak dari kamu
tidak mau ada halangan
tidak mau berpisah dengan kamu

kenapa pertanyaan ini tidak bisa dijawab?
aku ingin kepastian

yang aku tahu pasti, aku bisa melakukan apapun untuk mempertahankan kamu
begitu mencintai kamu
tidak usah hari demi hari, aku mencintaimu dari detik demi detik


tidak usah menjawab jika bertanya
tidak usah bertanya jika menjawab

maka hanya waktu dan Dia yang tahu
apa keinginan, jawaban, dan pertanyaan
apa mereka satu

tapi sebelum itu terjawab
aku takut