jawaban itu ada di aku, kamu, kita
terlalu banyak berpikir itu menyakitkan
lebih menyakitkan lagi jika yang kita pikirkan tidak tahu ia dipikirkan
lalu, untuk apa?
mencoba mengerti arti kita
dengan caraku sendiri
tanpa harus dinodai, oleh pikiranmu yang mungkin lebih menyakitkan
terkadang aku meracuni pikiranku sendiri,
agar terus berjaga,
supaya ketika aku tahu pikiranmu, aku tidak kandas hilang, lebur
jika saja, pikiranku sama dengan pikiranmu...
No comments:
Post a Comment